Kamis, 18 Februari 2010

Permintaan Yang Tulus,,,



Wanita Acuan Al-Quran Ialah Seorang wanita Yang Beriman
Yang Hatinya Disaluti Rasa Taqwa Kepada Allah SWT
Yang Sentiasa Haus Dengan Ilmu
Yang Sentiasa Dahaga Dengan Pahala
Yang Solatnya Adalah Merubah Dirinya
Yang Tidak Pernah Takut Berkata Benar
Yang Tidak Pernah Gentar Untuk Melawan Nafsu
Wanita Acuan Al-Quran Ialah wanita Yang Menjaga Tuturkatanya
Yang Tidak Bermegah Dengan Ilmu Yang Dimilikinya
Yang Tidak Bermegah Dengan Harta Dunia Yang Dicarinya
Yang Sentiasa Berbuat Kebaikan Karena Sifatnya Yang Pelindung
Yang Mempunyai Banyak Kawan Dan Tidak Mempunyai Musuh Yang
Bersifat Jembalang
Wanita Acuan Al-Quran Ialah wanita Yang Menghormati Ibu-ayahnya
Yang Sentiasa Berbakti Kepada Kedua Orang Tua Dan Keluarga
Yang nanti akan Memelihara Keharmonisan Rumah tangga
Yang Akan Mendidik Anak-Anak Dan membantu suami Mendalami Agama Islam
Yang auratnya dikhaskan untuk suami tercinta
Yang Mengamalkan Hidup Penuh Kesederhanaan
Karena Dunia Baginya Adalah Rumah Sementara Menunggu Akhirat
Wanita Acuan Al-Quran Sentiasa Bersedia Untuk Agamanya
Yang Hidup Di Bawah Naungan Al-Quran Dan Mencontoh Sifat Rasulullah SAW
serta wanita sufi yg digariskan dalam kalamullah
Yang Boleh Diajak Bercengkrama Dan berbicara
Yang Sujudnya Penuh Kesyukuran Dengan Rahmat Allah Atas dirinya
Wanita Acuan Al-Quran Tidak Pernah Menyia-nyiakan waktu
Matanya Jenuh Karena Membaca
Yang Suaranya Lesu Karena Penat Mengaji Dan Berzikir
Yang Tidurnya Lena Dengan Cahaya Keimanan
Bangun Subuhnya Penuh Dengan Kecerdasan
Karena Sehari Lagi Usianya Bertambah Penuh Kematangan
Wanita Acuan Al-Quran Sentiasa Mengingat Mati
Yang baginya Hidup Di Dunia Adalah Ladang Akhirat
Yang Mana Buah Kehidupan Itu Perlu Diolah Dan Dijaga
Meneruskan Perjuangan Islam Sebelum Hari Kemudian Bersama Pangeran yang telah dihalalkan Rabbnya
Wanita Acuan Al-Quran Ialah wanita Yang Tidak Mudah Terpesona
Dengan Buaian Dunia
Karena Dia Mengimpikan Syurga
Di Situlah Rumah Impiannya
Bersama Pangeran Pilihan Allah SWT


Siapa yang Ingin Saya Temui:


Kalau dalam hatimu ada sesuatu yang menjadi istimewa dari yang lainnya, mungkin inilah cinta. Kalau singgasana termegah&terindah di hatimu telah diduduki oleh sesuatu yang istimewa menurut dirimu, mungkin itulah cinta. Kalau kamu memiliki perasaan istimewa terhadap sesuatu, mungkin itulah cinta. Kalau kamu ngerasa cemburu apabila sesuatu yang istimewa yang telah terukir indah di hatimu tertambat ke hati yang lain, mungkin itulah cinta. Marah ketika ngga’ diperhatikan, rindu ketika lama ngga’ ketemu, sedih ketika ngga’ bisa memberikan yang terbaik, atau bahkan sampai nyawapun ikut pergi ketika sang kekasih hati “transmigrasi” ke dunia lain, mungkin itulah cinta. Simpelnya nih, apa yang kamu rasakan saat terjadi “pergolakan indah bercampur baur” maka itulah cinta.


Cinta.....! begitulah orang menyebutnya. Kata yang begitu singkat, hanya 5 huruf, namun jangan pernah ditanya kedalaman maknanya. Begitu dalam makna cinta, sebaimana kehadirannya terlalu sulit untuk diterjemahkan ke dalam bahasa apapun. Sudah terlalu banyak orang mencoba membahasakan cinta, namun, hingga saat ini belum ada yang mampu memeberikan arti tuntas tentang hakikat cinta. Sesungguhnya yang dilakukan selama ini hanyalah sekedar persepsi, interprestasi, atau penafsiran dari hakikat cinta. Orang pun kemudian mengatakan cinta sebagai “misteri”. Ini adalah yang paling mudah yang bisa dikemukakan lantaran ketidakmampuan kita menerangkan makna cinta dengan bahasa yang obyektif.

Memang sih, cinta sebenarnya ngga’ butuh untuk diterjemahkan, obyektifikasi, atau batasan seperti yang sering digunakan dalam tradisi keilmuan. Batasan cinta itu justru seringkali mendangkalkan makna cinta itu sendiri. Toh, apaun yang terjadi, kita semua udah pada pernah merasakan apa itu cinta, karna cinta memang selalu ada dalam diri kita. Banyak yang mengatakan bahwa manusia lari karna cinta&berakhir dengan cinta pula. Artinya, hidup hakikatnya adalah proses mencari cinta.


Cinta....! entah bagaimana mengungkapkannya dalam kata. Kekuatan dahsyatnya sudah bukan rahasia. Dengan kekuatan cinta orang bisa memafkan, menerima, dan membenci. Dengan kekuatan cinta orang bisa mengorbankan diri atau membunuh orang lain. Banyak sudah kebohongan diciptakan, banyak pula monumen didirikan, semuanya seringkali mengatasnamakan cinta, baik itu cinta pada kekasih hati, kepada Tuhan, maupun cinta kepada tanah air.


Cinta....! tak jarang pula mengantarkan duka & menyajikan nestapa bagi para pemujanya. Tidak kurang lagu, sajak, puisi, pantun, dan legenda cinta diespresikan untuk mengungkapkan betapa sendu&syahdunya sisi dukanya cinta. Seringkali sakit hati karna cinta digambarkan melampaui pedihnya sakit apapun juga. Tapi, sepedih apapun resiko sebuah cinta, tak selangkahpun para laskar-laskar cinta mengundurkan dirinya dari dunia percintaan. Karena memang begitulah “Risalah Cinta”, apapun yang terjadi cinta tetaplah berada dalam posisi teratas dalam jiwa setiap manusia.

Tapi....
Dalam buku Nikmatnya Pacaran Setelah Pernikahan telah tuliskan dengan apik
Alangkah seringnya mentergesai kenikmatan tanpa ikatan,
Membuat detik-detik di depan terasa hambar,
Belajar dari ahli puasa ada dua kebahagiaan baginya,
Saat berbuka....
Dan saat Allah menyapa lembut memberikan pahala,
Inilah puasa panjangku syahwatku
Kekuatan ada pada menahan,
Dan rasa nikmat itu terasa, diwaktu buka yg penuh kejutan.....
Coba saja
Kalau Allah yg menghalalkan,
setitis cicipan surga
Kan menjadi shadaqah berpahala....




0 komentar:

Posting Komentar

 

BaHaGia SaaT SaKiT Copyright © 2009 Designed by Ipietoon Blogger Template In collaboration with fifa
Cake Illustration Copyrighted to Clarice